rsudayakuraja.com – Laba-laba Joro, berasal dari Asia Timur, pertama kali terdeteksi di Georgia, Amerika Serikat, sekitar tahun 2010. Spesies ini kini diperkirakan dapat menyebar hingga ke utara New Jersey. Penyebaran cepat ini didukung oleh kemampuan mereka untuk “terbang” menggunakan metode ballooning, memungkinkan mereka menjangkau berbagai negara bagian di tenggara AS dan mengancam wilayah lebih luas di utara.
Laba-laba Joro memiliki ciri khas warna kuning dan hitam dengan bentang kaki yang mencapai 10 sentimeter. Metode ballooning yang mereka gunakan memfasilitasi penyebaran cepat mereka melintasi negara bagian.
David Coyle, Asisten Profesor di Departemen Kehutanan dan Konservasi Lingkungan di Clemson University, mengatakan bahwa laba-laba Joro kini sudah ada di mana-mana. Berdasarkan penelitian yang menggunakan pemodelan untuk memprediksi sebaran mereka, ditemukan bahwa laba-laba ini bisa menghuni sebagian besar wilayah timur AS. “Kecuali ada keadaan tak terduga, kami memperkirakan jangkauan laba-laba ini akan terus meluas ke utara,” tambah Coyle.
Laba-laba Joro telah menunjukkan kemampuan adaptasi yang baik di daerah perkotaan maupun pedesaan di Georgia. Meskipun berbisa, racun mereka tidak mematikan bagi manusia dan taring mereka umumnya tidak mampu menembus kulit manusia. Namun, gigitannya bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan alergi pada beberapa orang.
Meskipun ada kekhawatiran bahwa laba-laba Joro dapat menggusur spesies asli dan mengganggu ekosistem, beberapa peneliti berpendapat bahwa mereka mungkin tidak secara signifikan mengganggu keanekaragaman hayati lokal. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan dampak keseluruhan mereka terhadap lingkungan.
Diyakini bahwa laba-laba Joro masuk ke AS secara tidak sengaja melalui pengiriman kargo dan perdagangan internasional. Kemampuan reproduksi cepat dan adaptasi lingkungan yang luas menjadikan mereka spesies invasif yang tangguh.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap keberadaan laba-laba Joro tetapi tidak perlu panik, karena mereka tidak menimbulkan ancaman signifikan bagi manusia atau hewan. Fokus utama saat ini adalah pemantauan dan pengelolaan penyebaran mereka untuk mengurangi dampak negatif terhadap populasi manusia dan satwa liar lokal.
Penyebaran laba-laba Joro di Amerika Serikat merupakan contoh penting dari bagaimana spesies invasif dapat mempengaruhi ekosistem baru. Melalui pemahaman yang lebih baik tentang perilaku dan adaptasi mereka, upaya dapat dilakukan untuk mengelola kehadiran mereka secara efektif dan meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan lokal.