rsudayakuraja.com

rsudayakuraja.com – Delapan warga di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah melaporkan menjadi korban penipuan yang terkait dengan paket haji plus yang ditawarkan oleh agen perjalanan Zahira Wisata Tour. Para korban, yang telah membayar dana yang tidak sedikit sejumlah hingga ratusan juta rupiah akhirnya hanya dibawa ke Jakarta, tidak sampai ke tujuan akhir yaitu Arab Saudi seperti yang dijanjikan dalam paket perjalanan.

Salah satu korban, Becce, menyatakan bahwa ia bersama suaminya telah membayar sekitar Rp 200 juta kepada agen tersebut. “Saya sudah bayar Rp 200 jutaan,” ungkap Becce dalam sebuah wawancara pada hari Sabtu, tanggal 8 Juni 2024. Becce dan suaminya termasuk dalam delapan orang yang menjadi korban penipuan oleh agen perjalanan ini.

Menurut Becce, pemilik Zahira Wisata Tour, yang hanya dikenal dengan inisial R, menawarkan paket haji plus tahun ini dengan kemudahan pembayaran cicilan sebesar Rp 185 juta. Becce, yang sebelumnya telah menggunakan jasa agen ini untuk program umrah, tidak memiliki kecurigaan dan mulai mengangsur pembayaran sejak awal tahun 2024.

Namun, ekspektasi untuk berhaji tidak terwujud. Setelah diberangkatkan ke Makassar pada tanggal 30 Mei 2024 dan menginap selama tiga hari, perjalanan mereka dilanjutkan ke Jakarta, di mana mereka menginap selama empat hari. Ujung-ujungnya, mereka diberitahu oleh R bahwa perjalanan tidak dapat dilanjutkan ke Arab Saudi karena visa yang disediakan adalah visa ziarah, bukan visa haji.

Kecewa dengan situasi tersebut, para korban akhirnya dipulangkan kembali ke Mamuju. Segera setelah tiba di Mamuju pada pagi hari Sabtu, 8 Juni, mereka mengadukan masalah ini ke Polda Sulbar dan meminta pengembalian uang yang telah mereka bayarkan. Becce, yang mengatakan telah menabung selama sembilan tahun dari hasil berdagang cabai untuk naik haji, merasa sangat kecewa dan tertipu.

Brigpol Suhardiman, dari Bagian Subbid Penmas Humas Polda Sulbar, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai dugaan penipuan haji. Para korban saat ini masih berada di SPKT Polda Sulbar untuk dimintai keterangan lebih lanjut dan proses penyelidikan masih berlangsung.

By admin