rsudayakuraja.com

rsudayakuraja.com – Kacang hijau (Vigna radiata) adalah salah satu tanaman legum yang populer di Indonesia karena kaya akan protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, kacang hijau juga memiliki masa tanam yang relatif singkat dan mudah dibudidayakan. Berikut adalah panduan lengkap tentang cara budidaya tanaman kacang hijau:

Persiapan Lahan

  1. Pemilihan Lahan:
    • Pilih lahan yang memiliki drainase baik dan mendapatkan sinar matahari penuh. Kacang hijau tumbuh optimal di tanah lempung berpasir dengan pH antara 6-7.
  2. Pengolahan Tanah:
    • Lakukan pengolahan tanah dengan cara mencangkul atau membajak sedalam 20-30 cm untuk memastikan tanah gembur dan aerasi baik.
    • Tambahkan pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-15 ton per hektar untuk meningkatkan kesuburan tanah.
  3. Pembuatan Bedengan:
    • Buat bedengan dengan lebar 1-1,5 meter dan tinggi 20-30 cm, serta jarak antar bedengan sekitar 30-40 cm untuk memudahkan drainase air.

Pemilihan dan Penanaman Benih

  1. Pemilihan Benih:
    • Pilih benih kacang hijau yang berkualitas baik, bebas dari hama dan penyakit, serta memiliki daya tumbuh tinggi. Anda bisa mendapatkan benih berkualitas dari toko pertanian atau lembaga penelitian pertanian.
  2. Perlakuan Benih:
    • Rendam benih dalam air hangat selama 3-5 jam untuk mempercepat proses perkecambahan.
  3. Penanaman:
    • Tanam benih pada kedalaman 3-5 cm dengan jarak tanam 20-25 cm antar tanaman dan 40-50 cm antar baris.
    • Tutup lubang tanam dengan tanah halus dan padatkan sedikit agar benih tidak terbawa air saat penyiraman.

Perawatan Tanaman

  1. Penyiraman:
    • Lakukan penyiraman secara teratur terutama pada masa awal pertumbuhan. Pastikan tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air.
  2. Pemupukan:
    • Berikan pupuk urea sebanyak 50 kg per hektar pada saat tanaman berumur 2 minggu.
    • Tambahkan pupuk TSP dan KCl masing-masing sebanyak 100 kg per hektar untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
  3. Penyiangan:
    • Lakukan penyiangan gulma secara rutin untuk mencegah persaingan nutrisi antara tanaman kacang hijau dan gulma.
  4. Pengendalian Hama dan Penyakit:
    • Periksa tanaman secara rutin untuk mendeteksi adanya hama dan penyakit. Beberapa hama yang sering menyerang kacang hijau antara lain ulat, kutu daun, dan penggerek polong.
    • Gunakan insektisida dan fungisida yang sesuai jika diperlukan, dan selalu ikuti dosis dan cara penggunaan yang tertera pada label.

Pemanenan

  1. Waktu Panen:
    • Kacang hijau dapat dipanen setelah berumur 60-80 hari sejak tanam, tergantung varietas dan kondisi lingkungan.
    • Tanda-tanda tanaman siap panen adalah polong sudah berwarna coklat dan kering.
  2. Cara Panen:
    • Panen kacang hijau secara manual dengan memetik polong yang sudah kering atau mencabut seluruh tanaman jika sebagian besar polong sudah matang.
    • Jemur polong atau tanaman yang sudah dipanen di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering.
  3. Pengolahan Pasca Panen:
    • Setelah kering, lakukan perontokan biji kacang hijau dari polong dengan cara dipukul-pukul atau menggunakan alat perontok.
    • Bersihkan biji kacang hijau dari kotoran dan sisa polong, lalu simpan di tempat yang kering dan sejuk.

Tips Tambahan

  • Rotasi Tanaman:
    • Gunakan metode rotasi tanaman untuk menghindari penumpukan hama dan penyakit di lahan yang sama. Tanam tanaman selain legum setelah kacang hijau untuk menjaga kesuburan tanah.
  • Penggunaan Mulsa:
    • Gunakan mulsa organik seperti jerami untuk menjaga kelembaban tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, dan meningkatkan kesuburan tanah.

Budidaya kacang hijau tidak hanya memberikan hasil panen yang bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan mengikuti panduan di atas, Anda dapat menikmati hasil panen kacang hijau yang optimal dan berkualitas. Selamat mencoba budidaya kacang hijau!

By admin