Tragedi di Great Barrier Reef: Kisah Pahit Turis Belanda yang Tewas saat Snorkeling
rsudayakuraja.com – Great Barrier Reef, terumbu karang terbesar dunia di Australia, kembali menjadi saksi tragedi saat seorang turis wanita Belanda berusia 51 tahun tewas saat melakukan snorkeling di Norman Reef. Wanita tersebut, yang belum diidentifikasi namanya, telah memesan tur ke situs tersebut dan setelah beraktivitas snorkeling bersama rombongan, tiba-tiba pingsan kembali ke perahu.
Pemandu wisata segera meminta bantuan paramedis, yang tiba di lokasi dengan helikopter Rescue 510 untuk memberikan pertolongan medis. Namun, upaya penyelamatan tidak berhasil dan wanita tersebut meninggal dunia di lokasi kejadian. Polisi Queensland sedang menyelidiki apakah korban memiliki riwayat penyakit kronis yang mungkin berkontribusi pada insiden tersebut.
Insiden ini bukanlah yang pertama terjadi di Great Barrier Reef. Pada bulan November, seorang turis Australia Selatan bernama Adrian Meyer juga tewas saat snorkeling setelah tersapu arus, beberapa kilometer dari lokasi yang sama dengan kejadian yang menimpa turis Belanda. Kejadian tragis ini menyoroti risiko yang terkait dengan aktivitas snorkeling di terumbu karang yang sangat populer ini.
Great Barrier Reef, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, sebelumnya menghadapi ancaman kehilangan statusnya karena masalah bleaching atau pemutihan massal yang mengkhawatirkan. Setelah mediasi intensif, status warisan dunia Great Barrier Reef berhasil dipertahankan. Meskipun demikian, kejadian tragis yang menimpa turis di sana menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa di destinasi wisata yang populer ini.