Jangan Anggap Sepele! Ini Gejala TBC yang Sering Terabaikan Menurut Dokter Paru

Pernah nggak sih kamu batuk-batuk terus selama berminggu-minggu, tapi mikirnya cuma karena kecapekan atau flu biasa? Hati-hati, bisa jadi itu bukan flu biasa—bisa aja itu gejala awal TBC!
Sebagai penulis yang suka ngobrol sama tenaga medis, kali ini aku ngobrol langsung dengan salah satu dokter paru, dr. Andien Prasetyaningtyas, Sp.P, yang cukup sering menangani pasien dengan Tuberkulosis alias TBC. Dari hasil obrolan santai kami, ternyata banyak banget orang yang nggak sadar kalau mereka sedang mengalami gejala awal Gejala TBC, bahkan kadang dianggap sepele.
Padahal, kata dr. Andien, deteksi dini itu kunci penting untuk menyembuhkan TBC dan mencegah penularannya ke orang lain.
Gejala Awal TBC yang Sering Dianggap Sepele
Nah, ini nih yang harus kamu waspadai. Menurut dr. Andien, gejala awal TBC memang sering “menipu” karena mirip banget sama penyakit umum lainnya. Berikut beberapa tanda yang sering muncul tapi sering diabaikan:
-
Batuk lebih dari dua minggu, baik berdahak maupun tidak.
-
Demam ringan yang kambuhan, biasanya di sore atau malam hari.
-
Keringat malam berlebihan, padahal suhu ruangan normal.
-
Berat badan turun drastis, meskipun pola makan nggak berubah.
-
Nafsu makan menurun, tanpa alasan yang jelas.
-
Lemas dan cepat capek, meskipun tidak banyak aktivitas.
“Banyak pasien baru sadar kalau mereka kena TBC setelah batuknya nggak sembuh-sembuh dan berat badan turun terus,” kata dr. Andien. Ini kenapa penting banget buat langsung periksa ke dokter kalau batuk nggak kunjung hilang, apalagi kalau disertai gejala lain di atas.
Jangan Takut Dulu, TBC Bisa Disembuhkan
Satu hal yang sering bikin orang panik adalah begitu dengar kata “TBC”, langsung mikirnya penyakit mematikan. Padahal, kalau diketahui sejak awal dan ditangani dengan baik, TBC itu bisa disembuhkan 100%!
Pengobatannya memang agak panjang, biasanya sekitar 6 bulan, dan harus konsisten. Tapi sekarang obatnya sudah tersedia gratis di puskesmas dan rumah sakit pemerintah. Yang penting kamu nggak boleh berhenti di tengah jalan karena bisa menyebabkan TBC resisten obat—dan itu jauh lebih susah diobati.
“Kadang pasien berhenti minum obat karena merasa udah sembuh. Padahal itu bisa bikin bakteri TBC makin kuat dan berbahaya,” jelas dr. Andien.
Cara Mencegah TBC di Lingkungan Sekitar
Selain mengenali gejalanya, kamu juga perlu tahu gimana cara mencegah penularan TBC. Karena TBC menyebar lewat udara, penting banget buat menjaga kebersihan udara dan etika batuk.
Beberapa tips pencegahan dari dr. Andien:
-
Gunakan masker, apalagi kalau batuk atau flu.
-
Pastikan ventilasi rumah baik, biar udara segar masuk.
-
Jangan merokok, karena bisa merusak paru-paru dan memicu infeksi.
-
Vaksinasi BCG untuk bayi juga membantu memberikan perlindungan sejak dini.
Kalau kamu tinggal serumah dengan orang yang sedang menjalani pengobatan TBC, pastikan mereka rutin kontrol ke dokter dan patuh minum obat. Hindari tidur sekamar, dan jaga sirkulasi udara tetap baik.
Penutup: Jangan Remehkan Batuk Berkepanjangan
Intinya, jangan anggap remeh batuk yang nggak sembuh-sembuh. Lebih baik periksa ke dokter daripada menyesal kemudian. TBC bisa menyerang siapa saja, dari anak-anak sampai orang dewasa, tanpa pandang status sosial.
Dengan mengenali gejalanya sejak awal, kamu bukan cuma melindungi diri sendiri, tapi juga orang-orang terdekat. Jadi, mulai sekarang lebih peka ya terhadap sinyal tubuhmu.