7 Efek Samping Radioterapi yang Perlu Diketahui

RSUDAYAKURAJA.COM – Radioterapi atau terapi radiasi sering jadi salah satu pilihan utama dalam pengobatan kanker. Fungsinya jelas: menghancurkan sel kanker dengan sinar berenergi tinggi, kayak sinar-X atau partikel lain. Tapi, meskipun tujuannya bagus, efek samping dari Radioterapi tetap perlu kita pahami, apalagi buat kamu yang sedang atau akan menjalani pengobatan ini.
Sebagai penulis yang sering ngobrol soal kesehatan, aku paham banget gimana rasanya bingung atau bahkan takut ketika dengar kata “radiasi”. Tapi tenang aja, nggak semua efek sampingnya seberat yang dibayangkan. Justru dengan tahu apa aja efeknya, kita bisa lebih siap secara fisik dan mental.
Nah, berikut ini 7 efek samping radioterapi yang sering terjadi dan perlu kamu tahu:
1. Kelelahan yang Berlebihan
Rasa capek setelah sesi radioterapi itu sangat umum. Bukan cuma capek biasa, tapi kayak seluruh energi tubuh terkuras. Bahkan, ada yang bilang rasanya seperti kehabisan baterai.
Kenapa bisa terjadi? Karena tubuh bekerja keras memperbaiki sel-sel sehat yang ikut terpapar radiasi. Jadi, penting banget untuk istirahat cukup dan jangan maksa diri.
2. Kulit Terasa Seperti Terbakar Matahari
Kulit di area yang disinar radiasi biasanya jadi kemerahan, kering, mengelupas, atau terasa perih—mirip banget sama sunburn. Bahkan, bisa muncul rasa gatal atau kehitaman di beberapa titik.
Tips: Gunakan pelembap khusus (biasanya direkomendasikan dokter), hindari paparan sinar matahari langsung, dan jangan menggaruk.
3. Rambut Rontok (Tapi Hanya di Area Tertentu)
Berbeda dari kemoterapi yang bisa bikin rambut rontok di seluruh kepala, radioterapi biasanya hanya menyebabkan kerontokan di area yang terkena radiasi. Misalnya, kalau radiasi dilakukan di kepala, maka rambut di situ bisa rontok.
Catatan: Rambut bisa tumbuh kembali, tapi tekstur atau warnanya bisa saja berubah.
4. Nafsu Makan Menurun
Beberapa pasien mengeluh kehilangan selera makan, apalagi kalau radiasi dilakukan di area leher, dada, atau perut. Makanan terasa hambar, atau tenggorokan jadi nggak nyaman saat menelan.
Solusi ringan: Coba makan dalam porsi kecil tapi sering, dan pilih makanan yang tinggi nutrisi meskipun sedikit.
5. Mual dan Muntah
Efek ini biasanya muncul jika radiasi dilakukan di area perut atau pinggang. Sistem pencernaan jadi sensitif, sehingga mudah merasa mual.
Saran: Konsultasikan ke dokter, biasanya akan diberi obat anti-mual. Hindari makanan berlemak atau berbau tajam selama pengobatan.
6. Diare atau Gangguan BAB
Kalau radiasi menyasar bagian perut atau panggul, efek samping seperti diare, perut kembung, atau BAB tak teratur bisa terjadi. Hal ini karena radiasi ikut memengaruhi jaringan sehat di sekitar usus.
Tips: Jaga pola makan, hindari makanan pedas atau terlalu berserat, dan minum cukup air.
7. Masalah Kesuburan atau Reproduksi
Untuk pasien yang menjalani radioterapi di area reproduksi, efek samping bisa berupa gangguan kesuburan, baik sementara maupun permanen. Ini penting untuk diketahui sejak awal, apalagi bagi yang masih ingin punya anak.
Langkah bijak: Diskusikan soal ini dengan dokter sebelum terapi dimulai, karena ada opsi untuk menyimpan sel telur atau sperma jika diperlukan.
Penutup
Radioterapi memang punya efek samping, tapi bukan berarti harus ditakuti. Justru, dengan memahami risikonya, kita bisa lebih siap menghadapinya dan tetap semangat dalam proses penyembuhan. Ingat, efek-efek ini biasanya bersifat sementara dan bisa ditangani dengan dukungan medis yang tepat.
Kalau kamu atau orang terdekat sedang menjalani radioterapi, jangan ragu untuk ngobrol dengan tenaga medis, minta saran, dan tetap jaga pola hidup sehat. Kamu nggak sendirian, dan setiap langkah kecil menuju kesembuhan itu sangat berarti.