Waspadai Tanda Bahaya Demam Berdarah pada Anak: Dehidrasi dan Kejang Bisa Mengancam Nyawa

waspadai-tanda-bahaya-demam-berdarah-pada-anak-dehidrasi-dan-kejang-bisa-mengancam-nyawa

rsudayakuraja.com – Demam berdarah dengue (DBD) sering menyerang anak-anak, terutama saat musim hujan. Pada hari pertama hingga kedua, anak mungkin hanya menunjukkan gejala demam tinggi, lemas, dan sakit kepala. Namun, hari ketiga menjadi penanda penting karena bisa menunjukkan masuknya anak ke fase kritis. Pada fase ini, tubuh anak mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan trombosit dan kemungkinan kebocoran plasma. Orang tua harus mengawasi kondisi anak secara ketat pada periode ini.

Dehidrasi Berat Menjadi Ciri Utama Dengue Gawat

Anak yang mengalami dengue gawat biasanya menunjukkan gejala dehidrasi berat. Anak terlihat sangat lemas, bibir dan mulutnya kering, serta buang air kecil menjadi sangat jarang. Selain itu, kulit anak tampak pucat dan dingin, terutama pada tangan dan kaki. Tanda dehidrasi ini menandakan bahwa cairan tubuh mulai menurun drastis akibat kebocoran pembuluh darah. Jika tidak segera mendapat cairan melalui infus, kondisi ini bisa berujung pada syok dengue.

Kejang Menjadi Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Kejang menjadi salah satu gejala serius yang menandakan dengue gawat pada anak. Kejang bisa terjadi akibat demam tinggi atau gangguan elektrolit karena kehilangan cairan tubuh yang signifikan. Orang tua tidak boleh menganggap sepele kejang pada anak yang sedang mengalami demam berdarah. Kejang bisa menunjukkan gangguan pada sistem saraf pusat atau penurunan kesadaran yang berbahaya. Dokter perlu melakukan penanganan intensif bila anak menunjukkan gejala ini.

Muntah Terus-Menerus dan Nyeri Perut Hebat Perlu Penanganan Medis

Anak yang terus-menerus muntah atau mengeluh nyeri perut hebat kemungkinan besar mengalami dengue dalam kondisi berat. Muntah berulang bisa memperparah dehidrasi, sementara nyeri perut bisa menandakan pembesaran organ dalam seperti hati. Selain itu, beberapa anak mengalami mimisan atau pendarahan gusi, yang menandakan turunnya jumlah trombosit dalam darah. Setiap gejala ini membutuhkan perhatian medis segera.

Konsultasi ke Dokter Sejak Gejala Awal Menjadi Kunci Pencegahan Komplikasi

Orang tua sebaiknya tidak menunggu hingga gejala berat muncul untuk membawa anak ke dokter. Konsultasi sejak hari pertama demam dapat membantu dokter memantau perkembangan penyakit. Pemeriksaan darah sejak dini mampu mengidentifikasi penurunan trombosit atau hematokrit. Penanganan cepat dengan pemberian cairan yang cukup dapat mencegah anak masuk ke fase syok atau mengalami komplikasi yang lebih parah.

Pantauan Ketat di Rumah Sakit Diperlukan untuk Kasus Dengue Gawat

Anak yang menunjukkan ciri dengue gawat harus dirawat di rumah sakit dengan pemantauan intensif. Tim medis akan terus mengawasi tekanan darah, asupan cairan, serta tanda-tanda syok. Pemberian cairan infus, obat penurun panas, dan pemantauan laboratorium rutin menjadi langkah penting dalam penyelamatan nyawa anak. Orang tua perlu bekerja sama dengan tenaga medis untuk memastikan anak pulih sepenuhnya tanpa komplikasi lanjutan.