Pakar Kesehatan Ingatkan Ancaman COVID-19 Dari Negara Tetangga

RSUDAYAKURAJA.COM – Di tengah pelonggaran berbagai pembatasan dan menurunnya tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap pandemi, sejumlah pakar kesehatan kembali mengingatkan bahwa ancaman COVID-19 belum sepenuhnya berakhir. Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi penyebaran varian baru virus dari negara-negara tetangga yang masih mengalami lonjakan kasus.
Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dilaporkan mengalami peningkatan kasus dalam beberapa minggu terakhir, termasuk kemunculan subvarian baru yang lebih cepat menular. Meskipun Indonesia saat ini mencatat angka kasus yang relatif stabil, pakar menilai kondisi ini bisa berubah dengan cepat jika tidak ada langkah antisipatif.
Mobilitas Antarnegara Jadi Faktor Risiko
“Kita berbatasan langsung dengan beberapa negara yang saat ini mengalami peningkatan kasus. Pergerakan orang, baik melalui jalur udara maupun laut, membuka celah masuknya varian baru yang mungkin lebih resisten terhadap kekebalan dari vaksinasi sebelumnya,” jelasnya.
Perlunya Kesiapsiagaan dan Edukasi Masyarakat
Pakar kesehatan masyarakat, dr. Meilani Santoso, juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan serta edukasi yang berkelanjutan. “Masyarakat cenderung lengah ketika situasi terlihat membaik. Padahal, pandemi ini sifatnya dinamis. Edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker di tempat ramai dan menjaga kebersihan tangan, harus tetap digalakkan,” ujarnya.
Dr. Meilani juga mendorong agar pemerintah daerah aktif dalam menyebarkan informasi terkait situasi global COVID-19. “Warga harus tahu bahwa meskipun kondisi lokal terkendali, ancaman dari luar tetap ada,” tambahnya.
Langkah Antisipatif Pemerintah
Selain itu, pemerintah mendorong warga yang belum menerima vaksinasi booster untuk segera melakukannya guna memperkuat imunitas populasi. Kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat menjadi kunci dalam mencegah terjadinya gelombang baru pandemi di Indonesia.