Gonore Semakin Kebal Antibiotik, WHO Tetapkan Sebagai Ancaman Global

rsudayakuraja.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan serius tentang infeksi menular seksual gonore. Bakteri penyebabnya, Neisseria gonorrhoeae, kini berkembang menjadi superbug. Artinya, bakteri tersebut mengalami resistensi atau kekebalan terhadap berbagai jenis antibiotik yang selama ini digunakan sebagai pengobatan utama.
WHO mencatat peningkatan kasus gonore resisten di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Eropa. Dalam beberapa laporan terbaru, dokter mendapati pasien yang tidak lagi merespons pengobatan standar seperti azitromisin dan seftriakson. Fenomena ini menandakan ancaman serius terhadap kesehatan global.
Superbug Jadi Ancaman Kesehatan Dunia
Istilah superbug merujuk pada bakteri yang kebal terhadap sebagian besar antibiotik. Ketika gonore menjadi superbug, infeksi ini tak lagi mudah diobati. WHO bahkan memasukkan Neisseria gonorrhoeae ke dalam daftar patogen prioritas tinggi yang membutuhkan penelitian dan pengembangan antibiotik baru secepatnya.
Tanpa pengobatan yang efektif, gonore bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas, radang panggul, bahkan meningkatkan risiko penularan HIV. Risiko ini menjadi lebih besar jika pasien tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Perilaku Seks Bebas Memicu Penyebaran
Peningkatan resistensi gonore tidak terjadi tanpa sebab. Praktik seks bebas tanpa kondom, berganti-ganti pasangan, dan kurangnya kesadaran untuk melakukan pemeriksaan rutin menjadi pemicu utama. Selain itu, penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti tidak menghabiskan dosis obat, mempercepat proses resistensi.
Pakar kesehatan menekankan pentingnya edukasi seksual dan perilaku bertanggung jawab dalam berhubungan intim. Pemeriksaan rutin dan deteksi dini juga berperan penting dalam mengendalikan penyebaran bakteri ini.
Indonesia Perlu Waspada
Indonesia tidak luput dari ancaman ini. Kementerian Kesehatan RI melaporkan tren peningkatan kasus infeksi menular seksual, termasuk gonore. Meski data resistensi belum sekomprehensif negara maju, para ahli memperingatkan bahwa Indonesia bisa mengalami lonjakan kasus superbug jika tidak segera mengambil tindakan.
Penguatan sistem surveilans, pelatihan dokter, serta pembatasan penggunaan antibiotik secara bebas menjadi langkah krusial. Pemerintah juga perlu memperluas akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang aman dan terjangkau.
Solusi Harus Dimulai Sekarang
Para peneliti kini tengah mengembangkan antibiotik baru untuk melawan gonore. Namun, prosesnya membutuhkan waktu, dana, dan uji klinis yang panjang. Sementara itu, masyarakat harus meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Langkah-langkah sederhana seperti setia pada satu pasangan, menggunakan kondom bonus new member 100, dan berkonsultasi ke dokter saat mengalami gejala bisa membantu menekan laju penyebaran superbug. Tanpa upaya kolektif dari masyarakat dan pemerintah, dunia akan menghadapi krisis kesehatan baru yang jauh lebih sulit ditangani.